Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah akhirnya mendatangkan beras dari luar negeri, dalam upaya menjaga stok Bulog dan menjaga stabilitas harga komoditas sepanjang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan Kementerian Perdagangan telah menerbitkan izin impor beras sebanyak 500 ribu ton yang akan diserahkan secara bertahap.
Pada tahap awal, 200 ribu ton beras kini telah tiba di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Impor paling banyak, 200 ribu ton sudah sampai. Jadi jangan bingung. Tidak ada yang mau impor. Presiden, Kabulog, saya, Kabapanas Arief tidak mau impor, kalau produksi kita mencukupi. Kenapa harus impor, kalau beras ada,” kata Zulhas kepada wartawan, Jumat (16/12/2022).
Baca juga: BPS: Indonesia impor beras per November 326 ribu ton, kebanyakan dari India
Dia menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Pertanian, pasokan beras di dalam negeri cenderung berlebih.
Namun karena harga beras terus meningkat signifikan di pasaran, mencapai Rp 10.000 per liter, Bulog memutuskan melakukan operasi pasar dengan harga Rp 8.300 per liter.
Menurutnya, operasi pasar cukup banyak mengurangi stok beras Bulog.
Sehingga diperlukan penambahan pasokan dengan cepat agar kepercayaan pasar tidak terganggu yang bisa mengakibatkan harga beras tidak terkendali.
Proses pengembalian cadangan Bulog akan selesai pada Januari 2023, dengan harapan pada musim panen Maret 2023 cadangan beras Bulog dapat dibeli dari hasil panen petani.
“Kami tidak mau, karena beras adalah makanan pokok di Indonesia. Kami sudah mencoba tiga kali dalam enam hari tetapi tidak bisa. Jadi kami memutuskan untuk mengimpornya, menambah 500 ribu untuk cadangan Bulog. . Ini baru 200 ribu yang baru datang,” ujarnya.
“Harganya apalagi kita jamin Nataru tidak akan berubah,” pungkasnya.
Mengenai harga komoditas pangan lainnya, Zulkifli melihat masih ada beberapa komoditas pokok yang turun naik seperti cabai rawit dan telur ayam.
“Saya baru koordinasi soal Nataru, dengan Menko dan Mapolri, ada yang naik, ada yang turun. Secara keseluruhan harga stabil. Yang naik misalnya cabai rawit, telur karena banyak orang. buat kue. Harganya naik sedikit. Ayam stabil, harga daging stabil,” ujarnya.