Laporan wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL – Ekspor produk halal Malaysia dan Thailand ke pasar luar negeri masih mengungguli Indonesia padahal Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Duta Besar RI (Duta Besar RI) untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal mengatakan hal ini merupakan tantangan bagi Indonesia. “Di Asia Tenggara misalnya, Indonesia masih tertinggal dari Thailand dan Malaysia dalam mengekspor produk halal ke dunia internasional dan ini merupakan tantangan bersama,” ujar Dubes RI dalam keterangannya, Senin (28/11/2022).
Indonesia hadir pada pameran produk halal terbesar dunia, OIC Halal Expo ke-9 yang akan diselenggarakan pada 24-27 November 2022 di Istanbul, Turki.
Keikutsertaan Paviliun Indonesia tahun ini merupakan yang kedua kalinya, sebagai hasil kerjasama KBRI Ankara, KJRI Istanbul dan Kementerian Perdagangan RI.
Kemudian dikatakan, hubungan sejarah antara Turki dan Indonesia perlu dijadikan landasan untuk memperbaiki hubungan ekonomi yang saat ini masih belum optimal.
“Sebagai negara muslim terbesar, Indonesia harus memanfaatkan industri halal sebagai ceruk pasar,” ujarnya.
Ia membandingkan produk Nutella sebagai contoh kerjasama antara Turki dan Indonesia. Produk tersebut mengandung kakao dan minyak sawit dari Indonesia sedangkan hazelnut berasal dari Turki.
“Kita membutuhkan lebih banyak Nutella, di mana Indonesia dan Turki adalah mitra yang saling melengkapi,” ujarnya.
Perjanjian IT-CEPA (Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Turkiye) diharapkan dapat menjadi pendorong kerja sama ekonomi yang lebih strategis.
OKI Halal Expo dan World Halal Summit merupakan pameran dan pertemuan bertema produk halal terbesar di dunia yang diadakan setiap tahun.
Baca juga: Kemenag Buka Rekrutmen 6.000 Pendamping Proses Produk Halal, Ini Syaratnya
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Islamic Trade Development Center (ICDT) dan Islamic State Institute of Standards and Metrology (SMIIC).
Paviliun Indonesia diwakili oleh 34 peserta yang terdiri dari pengusaha dan pemerintah daerah dengan luas 323 m2.
Pemda yang muncul adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, Lampung, Sumut dan Banyumas yang membawa produk unggulan daerahnya masing-masing.
Baca juga: IHATEC dan Yano Research Institute Jepang Sepakati Kolaborasi Riset Produk Halal
Sektor bisnis yang sedang berkembang antara lain PT Kalbe Farma, PT Roda Mas Inti (Sasa), PT MMM Plastics, dan Qolbu Management.
Produk utama yang dipromosikan antara lain busana muslim, makanan, produk pertanian, produk pembersih, produk kemasan, jamu dan rempah-rempah.
LPPOM MUI selaku badan pengawas halal Indonesia dan BP Tanjung Pinang juga tampak menggalakkan kawasan ekonomi khusus untuk industri halal di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.