Laporan Reporter Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Harga minyak turun pada perdagangan hari ini, Kamis (29/12/2022) seiring lonjakan kasus Covid-19 di China telah melemahkan permintaan BBM dari importir minyak mentah terbesar dunia itu.
Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent turun 26 sen, atau 0,3 persen, menjadi US$83 per barel pada 0430 GMT. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 26 sen atau 0,3 persen menjadi US$78,70 per barel.
Skala wabah Covid-19 terbaru dan keraguan terhadap data resmi jumlah orang yang terinfeksi virus corona di China mendorong beberapa negara memberlakukan aturan perjalanan baru bagi pengunjung asal negeri Tirai Bambu itu.
Baca juga: Covid-19 di China: Warga Berduyun-duyun Beli Tiket Pesawat Usai Larangan Perjalanan Dicabut
“Kurangnya kejelasan tentang situasi virus di China telah mendorong beberapa aturan perjalanan baru dari berbagai negara, yang mungkin telah melemahkan kepercayaan sebelumnya,” kata Jun Rong Yeap, ahli strategi pasar di perusahaan jasa keuangan IG.
“Memasuki tahun 2023, ada peluang harga minyak untuk rebound tetapi masih akan berubah sesuai dengan kecepatan China membuka kembali, dan apakah pelaku pasar mempertimbangkan risiko pertumbuhan sebagai imbalan atas kebijakan bank sentral yang lebih ketat,” tambahnya.
Pasar minyak juga dipengaruhi oleh ekspektasi kenaikan suku bunga AS di Amerika Serikat, karena Federal Reserve AS (The Fed) mencoba menahan lonjakan inflasi.
Persediaan minyak mentah AS turun kurang dari perkiraan analis, sekitar 1,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 23 Desember, menurut data dari American Petroleum Institute (API).
Sementara itu, analis memperkirakan persediaan minyak mentah AS turun 1,5 juta barel. Pemerintah AS akan merilis angka persediaan minyak mingguan hari ini pukul 10:30 EST.
Pernyataan operator pipa TC Energy juga membebani harga minyak, setelah mengatakan akan memulai kembali aliran dari pipa Keystone yang ditutup setelah kebocoran bulan ini. Namun, itu karena pembekuan Arktik telah memaksa beberapa kilang minyak ditutup, memaksa perusahaan energi untuk menimbun pasokan minyak mentah.
Penyulingan minyak terus meningkatkan operasinya, tetapi sebagian dari pemulihan itu diperkirakan akan berlanjut hingga Januari.
Namun, harga minyak terbantu oleh larangan Presiden Rusia Vladimir Putin atas ekspor minyak mentah dan produk minyak mulai 1 Februari selama lima bulan ke negara-negara dengan batasan harga Barat.
Jerman mengatakan larangan itu “tidak memiliki arti praktis” karena berusaha mengganti pasokan minyak Rusia dan memastikan keamanan pasokan sejak musim semi.