Reporter Tribunnews.com Reynas Abdila melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ajib Hamdani mengatakan, badai sempurna yang akan terjadi pada 2023 perlu disikapi pemerintah.
Intinya, badai sempurna ini merupakan tantangan ekonomi terkait 5C yaitu Covid-19, Konflik, Perubahan Iklim, Harga Komoditas, dan Biaya Hidup.
Ajib menilai pemerintah perlu menyusun struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan defisit maksimal 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Baca juga: Presiden Jokowi perkirakan defisit APBN 2022 sebesar 2,49 persen
“Pemerintah harus lebih cermat dalam mengalokasikan pengeluaran dan cermat dalam menetapkan target pendapatan nasional,” pinta Ajib dalam kesaksiannya, Jumat (30/12/2022).
Kedua, lanjut Ajib, pemerintah perlu hati-hati mengatur situasi sosial masyarakat, karena tahun 2023 agenda politik sudah dimulai.
Maka diperlukan stabilitas sosial dan politik yang merupakan prasyarat agar investasi dapat mengalir dengan lancar.
Target investasi 2023 sebesar Rp 1.400 triliun menjadi target yang cukup menantang ketika Indonesia memasuki panggung politik menjelang pemilihan legislatif (pileg) dan presiden (pilpres).
Menurutnya, dari sisi dunia usaha dan masyarakat, ada empat hal yang perlu dibenahi dengan baik agar perekonomian dapat berjalan dengan baik pada tahun 2023.
Pertama, lemahnya daya beli masyarakat. Hingga Desember 2022, pemerintah masih bisa mengintervensi dan menjaga daya beli masyarakat melalui program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang dialokasikan melalui APBN.
Baca juga: Peningkatan Kualitas SDM Jadi Fokus APBN 2023, Alokasikan Rp 612 Triliun di Anggaran Pendidikan
Program ini cenderung tidak dilanjutkan oleh pemerintah sehingga akan menimbulkan kontraksi daya beli masyarakat.
Padahal, daya beli inilah yang menjadi kekuatan konsumsi masyarakat, dan penopang yang signifikan bagi PDB Indonesia.
Tantangan kedua adalah potensi inflasi yang meningkat dibandingkan situasi tahun 2022.
“Inflasi ini sangat mengurangi kesejahteraan rakyat,” jelasnya.
Tantangan ketiga adalah pengangguran yang jumlahnya akan terus meningkat.
Tantangan keempat adalah kenaikan suku bunga yang relatif tinggi akibat kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan BI.
Baca juga: APBN 2023 Disusun Optimis, Menkeu Sri Mulyani Ungkap Tantangan yang Dihadapi
Dari sisi produksi akan mengendalikan cost of fund yang merupakan bagian penting dari Cost of Goods Sold (CGS), sedangkan dari sisi publik akan menambah beban kredit konsumsi.