Reporter Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) pada perusahaan start-up [startup] di Asia terus terjadi. Kali ini menimpa startup layanan consumer-to-consumer (C2C) asal Singapura, Carousell, yang memangkas 10 persen atau sekitar 110 karyawannya.
Pengumuman ini pertama kali dibuat oleh salah satu pendiri dan CEO Carousell, Siu Rui Quek, melalui blog perusahaan.
Quek menjelaskan, upaya ini merupakan salah satu cara untuk menekan beban perseroan di tengah gejolak ekonomi pasar yang menantang.
Akibat tingginya inflasi, risiko geopolitik, dan gangguan rantai pasok yang memicu perlambatan ekonomi global hingga tahun 2023.
Dia mengatakan dengan memangkas karyawan, perusahaan dapat mengatur kembali fokus dan prioritas mereka secara lebih efisien untuk mempercepat profitabilitas.
Alasan inilah yang kemudian membuat Carousell memutuskan untuk melakukan PHK massal.
“Keputusan yang sangat sulit. Saya sangat menyesal atas keputusan ini, dan saya bertanggung jawab atas keputusan yang membawa kami ke sini,” kata Siu Rui Quek seperti dikutip Channel News Asia.
Baca juga: Startup e-Commerce besar ternyata merumahkan 85 karyawan
Carousell tidak mengatakan divisi mana yang terkena PHK, tetapi seorang juru bicara mengatakan setidaknya 50% pekerjanya yang berbasis di Singapura telah menerima pemberitahuan PHK pada akhir minggu.
PHK ini menambah daftar panjang pengangguran akibat pengurangan pekerja di sektor teknologi, kata Menteri Tenaga Kerja Singapura Tan See Leng ada lebih dari 1.270 pekerja lokal yang di-PHK dari Juli hingga pertengahan November.
Baca juga: Startup Chipper Cash Didukung oleh FTX Crypto Exchange Melaporkan PHK Massal
Namun, Creative Media and Publishing Union (CMPU) di Singapura dan Carousell akan memastikan bahwa restrukturisasi perusahaan dilakukan secara adil, transparan, dan bertanggung jawab.
Perusahaan akan membayar semua cuti yang tersisa dan menawarkan konseling karir dan dukungan kepada karyawan dalam pencarian kerja mereka.
Karyawan yang diberhentikan dapat mempertahankan laptop kerja dan keanggotaan LinkedIn Learning hingga Juni 2023.
“Kami memahami bahwa keputusan ini tidak datang dengan mudah ke Carousell.” Bersihkan CMPU.
Baca juga: Glints Pecat 198 Karyawan, Ikut PHK Beberapa Startup Asia Dampak Penurunan Pasar