TRIBUNNEWS.COM – Lihat fenomena astronomi yang akan terjadi sepanjang tahun 2023 ini.
Dilansir dari Instagram resmi @lapan_ri, pada tahun 2023 akan terjadi fase bulan dan gerhana.
4 fase bulan adalah Bulan Baru, Awal Tahun Baru, Bulan Purnama dan Akhir Tahun Baru.
Baca juga: Fenomena Astronomi Bulan Desember 2022: Oposisi Mars dan Hujan Meteor Geminid
Lalu ada 4 gerhana yaitu 2 gerhana matahari dan 2 gerhana bulan.
Wilayah Indonesia akan dapat menyaksikan Gerhana Matahari Hibrida, Gerhana Bulan Penumbra, dan Gerhana Bulan Sebagian.
Sedangkan Gerhana Matahari Cincin tidak bisa disaksikan di Indonesia karena Indonesia tidak terkena antumbra atau penumbra Bulan.
Selain itu, fase Bulan Baru terjadi saat Bulan masih berada di bawah ufuk untuk seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: BMKG: Fenomena La Nina yang terjadi 3 tahun terakhir akan berakhir pada awal 2023
1. Gerhana Matahari Hibrida (20 April 2023)
Gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang memiliki 2 jenis gerhana berbeda yang terjadi bersamaan secara berurutan dalam satu fenomena.
Dimulai dengan gerhana matahari annular berubah menjadi gerhana matahari total, kemudian kembali menjadi gerhana annular dalam waktu singkat.
2. Gerhana Bulan Penumbra (5-6 Mei 2023)
Gerhana Bulan Penumbra dapat diamati dari Tenggara hingga Barat Daya untuk zona WIB.
Sedangkan untuk zona WITA, gerhana dapat diamati dari Selatan hingga Barat Daya.
Sedangkan untuk zona WIT, gerhana dapat diamati dari arah barat daya ke barat.
3. Gerhana Bulan Sebagian (29 Oktober 2023)
Durasi sebagian di seluruh Indonesia (kecuali 5 wilayah di Pulau Papua yang tidak mengalami kontak sebagian akhir) adalah 1 jam 17 menit.
Durasi parsial kota Manokwari 1 jam 10 menit, Jayapura 41 menit, Nabire 1 jam 2 menit, Wamena 47 menit dan Merauke 36 menit.
Gerhana dapat diamati dari Barat Laut ke Barat untuk zona WIB dan Barat untuk zona WITA dan WIT.
(Tribunnews.com/Latifah)